1. Tafsir mufradat
Surat Al-Baqarah Ayat 155
155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Menurut Hasbi Ash-Shiddiqy dalam buku tafsirnya, ia menjelaskan bahwa kata ( الصَّبِٰرِ ينَ ) artinya sabar. Orang-orang yang sabar akan senantiasa diuji oleh Allah, dan ujian itu ditunjukkan agar kesabaran manusia bertambah sekaligus menguji keimanan seseorang. Demi Allah, sesungguhnya Tuhan memberi cobaan kepadamu dengan suatu macam ketakutan terhadap musuh dan bencana hidup, seperti kelapara, kurang hasil (gagal panen) dan sebagainya.
Pada masa awal kelahiran Islam, banyak mukmin setelah beriman harus bercerai (berpisah) dari keluarganya yang belum masuk Islam. Bahkan mereka juga harus meninggalkan kampung halamannya berhijrah ke Madinah dengan sama sekali tidak membawa harta benda miliknya. Mereka menderita kelaparan, terutama ketika menghadapi perang Azhab dan Tabuk akibat dari kurangnya bahan makanan yang tersedia. Banyak pula yang kemudian meninggal karena tidak cocok dengan udara di Madinah yang saat itu amat buruk, disertai wabah penyakit.
Dari ahlul kitab, para mukmin yang mendapatkan tantangan yang hebat yaitu keingkaran dan perbuatan munkar. Karena penderitaan yang dialami inilah, Tuhan memerintahkan hambanya untuk meminta pertolongan dengan bersabar dan shalat. Kesabaran akan mendidik jiwa untuk tabah menerima kesulita., Betapapun beratnya Nabi dan sahabatnya memperoleh pertolongan yang menakjubkan, meskipun jumlah mereka hanya sedikit dan dalam kondisi lemah dibandingkan dengan umat-umat lain disekitarnya. Misalnya dalam perang Badar atau peperangan-peperangan lain, meskipun pasukan muslim sedikit dibanding pasukan lawan, tetapi pasukan muslim selalu bisa memukul pertahanan musuh.[1]
Menurut Ahamd Musthafa al-Maraghi kata ( الصَّبِٰرِ ينَ ) as-sabr adalah menekankan diri dalam hal yang tidak disukai. Allah memerintahkan kepada hamba-hambanya yang beriman agar meminta pertolongan kepada Allah dengan cara sabar dan shalat. Sebab dengan kesabaran ini berarti telah mendidik diri sendiri di dalam bertahan untuk menanggulangi berbagai derita, sekaligus membiasakan diri dalam menghadapi berbagai cobaan.
[1] Teunku M. Hasbi Ash-Shiddeqy,Tafsir An-Nur jilid 1,Semarang.2000,hal.245